Berdoa cepat dapat jodoh dan menikah |
Oleh M Abdullah Badri
BEBERAPA kali saya mengantarkan saudara, teman atau bahkan orang yang baru saya kenal karena jodohnya terlalu jauh, ke kiai atau ustadz atau
psikolog. Biasanya, yang saya antar untuk ikhtiyar
menemu jodoh adalah mereka yang sudah menginjak usia kepala empat. Minimal
kepala tiga.
Ada yang dalam waktu dekat berhasil menemu jodoh. Ada juga
yang begitu lama. Dan ada juga yang tidak berhasil hingga ia menginjak usia 50
tahun ke atas. Rata-rata yang saya antar itu sulit jodoh karena faktor lain di
luar paras wajah. Mental biasanya yang menjadi sebab masalah utama.
Pertama, kurang percaya diri. Mereka terlalu lama
membujang-perawan karena merasa dirinya belum pantas membina rumah tangga. Bagi
mereka yang aura kelelakian atau keperempuannya kurang, ini bisa menyebabkan
dia enggan berkomunikasi dengan lain jenis. Minder dan serba takut. Ada yang
minder karena kurang pede bisa memberikan nafkah. Ada juga yang minder karena
kurang pede bisa melayani pasangan dengan baik.
Kedua, kesibukan kerja. Rutinitas kerja sehari-hari membuat
ia ogah dipersulit oleh tanggungjawab dan kewajiban yang harus dilakukan dalam
hubungan rumah tangga. Saya punya teman bergelar doktor. Soal cinta, ia
sebetulnya sangat mudah mendapatkan. Tapi karena kesibukan mengajar di pelbagai
kampus, ia jadi ogah direpotkan urusan rumah tangga. Soal
kebutuhan biologis, ia menyatakan begini, "bukannya menyantap lezatnya sate tidak harus membeli kambing". Anda tahu maksudnya, kan?
Ketiga, trauma masa lalu. Ternyata ada juga orang yang
menunda menikah atau bahkan tidak mau menikah karena trauma yang pernah dialami. Saya punya seorang teman perempuan yang tidak tertarik menjalin hubungan
serius dengan laki-laki karena di matanya, lelaki adalah potret ayahnya yang
suka memarahi ibundanya, dari kecil hingga kuliah. Ia mengatakan kepada saya bahwa minatnya untuk berhubungan seks tetap ada tapi tidak mau berumah tangga. Hmmm…
Keempat, dihalangi kriteria. Saya punya teman guru agama berusia
42 tahun. Pintar sekali mengajar soal fiqih nikah. Namun, hingga saya menulis
postingan ini, beliau belum menikah. Padahal murid-murinya sudah ada yang punya
3 anak. Katanya, ia menunda nikah sebelum menemukan yang sreg sesuai kriteria:
cantik, hafal al-Qur’an, ahli agama, putra kiai besar, kaya raya, kreatif
bisnis, dll.
Kelima, diganggu secara mistis. Saya punya teman bercerita
soal tetangganya yang jauh jodoh. Perempuan. Cantik. Katanya, ia harusnya sudah
menikah sejak usia 20-an. Namun karena ia pernah menolak laki-laki yang
bermaksud meminangnya, ia ditenung karena sakit hati. Konon, jodohnya
dibunuh-gantung secara mistis di sebuah gunung. Akibatnya, ketika ada laki-laki
yang datang ke orangtuanya untuk meminang, selalu tak berlanjut ke jenjang
pernikahan.
Kabarnya, setiap mereka yang datang bermaksud melamar, selalu
melihat wajahnya jadi jelek seperti nenek tua. Aneh. Tapi nyata. Kini, dia
sudah menikah dengan laki-laki yang mengganggunya, menggantung jodoh awalnya.
Dengan terpaksa. Jangan meniru yaw! Hehe
Ini saran saya kepada Anda yang ingin cepat menikah:
1. Jangan malu minta teman untuk menyarikan pasangan yang berkarakter
baik. Kalau tidak, daftarkan diri Anda ke orang-orang yang memiliki stok jodoh
bahwa Anda siap menikah dengan pria yang bertanggungjawab. Biasanya banyak kiai
atau orang sepuh dituakan yang memiliki peran ini.
2. Gunakan minyak melati sebagai parfum harian. Secara
lahiriyah, menggunakan minyak berbau bunga melati akan membuat pemakainya jadi
harum dan wangi. Secara mistis, minyak jenis ini tidak disukai oleh makhluk
bernama jin jejaka. Orang Jawa menyebutnya Kebo Kemali. Kalau ada seorang gadis
disukai makhluk tak tampak ini, biasanya ia sulit bertemu jodoh. Kata mbah saya
begitu. Dengan berparfum melati, artinya Anda sedang membangun pertahanan diri
seakan Anda sudah jadi seorang pengantin. Ada suami yang melindungi. Melati
adalah minyak wangi yang biasa digunakan oleh pengantin wanita di panggung
pajangan akad nikah sana.
3. Mandilah sebelum fajar tiba, usahakan shalat Tahajjud
setelahnya. Wajah jadi cerah kalau Anda biasa bangun pagi sebelum shubuh dan
mandi. Buktikan saja. Ahli shalat malam wajahnya biasanya terlihat cerah
bersinar. Ini akan membantu mempercepat jodoh. Ingat, awal mula suka, dimulai
dari tatap muka. Cerahkan wajah Anda dengan mandi menjelang fajar dan
tahajjudan.
4. Jangan tidur sore hari (ba’da Ashar). Tidur sore
mengakibatkan tubuh lemah. Wajah mudah tampak tua. Kalau begini, apa ada yang
mau dengan Anda. Menurut keterangan dari kiai saya, tidur sore selama 40 hari
penuh bisa mengakibatkan kegilaan atau melemahkan daya ingat. Menurut keterangan
orang tua Jawa, tidur sore itu tindakan yang disukai Kebo Kemali. Ketika ada
perawan atau jejaka yang suka tidur sore, ia mudah diganggu. Karena waktu surup
(sore menjelang malam/ petang) adalah waktu dimulainya kerja makhluk Allah SWT
yang tak tampak untuk mengganggu manusia yang lalai.
5. Berdoa cepat mendapatkan jodoh. Untuk yang ini saya tidak
bisa men-share kepada pembaca. Mengapa?
Doa yang saya punya ini adalah ijazah (doa yang bersambung) hingga ke Rasulullah.
Untuk mendapatkannya, ada syarat mahar yang harus Anda tebus. Minimal nominal bisa untuk
membeli mahar mas nikah umum Anda, yakni seperangkat alat shalat. Begitu yang saya lakukan
sebelumnya, sebagaimana perlu juga Anda lakukan bila menginginkan doa ini juga
bersambung kepada Anda.
Cara yang saya lakukan nantinya adalah mengucapkan akad
ijab-qabul ijazah kepada Anda. Bisa dilakukan lewat telepon. Tapi ini hanya pilihan. Hanya
salah satu jalan cepat (jalan tol) secara spiritual untuk mendapatkan jatah
pasangan hidup dari Allah SWT.
Anda tidak wajib mengikuti apa yang pernah saya
lakukan sebelumnya untuk bertemu pasangan hidup. Insyaallah kalau diamalkan
secara rutin, dalam jangka waktu tiga bulan lamanya, Anda akan diberikan jalan
tak terduga seperti saya. Bertemu pasangan tanpa ternyana. Tapi saya jelas
tidak bisa menggaransi Anda karena saya tidak bisa memantau.
Sekali lagi, ini
hanya ikhtiyar doa. Kalau Anda berhasil, saya ikut senang. Kalau belum
berhasil, coba introspeksi. Laa haula wa la quwwata illa billah. [badriologi.com]
Keterangan:
esai ini saya tulis pada Juni 2013