Foto Abah Luthfi. Istimewa |
Tanpa ijin,
tanpa sowan, foto dan nama besar Abah Luthfi dipakai oleh panitia pengajian.
Tidak main-main, foto beliau dipasang pada banner gedhe-gedhe di beberapa sudut
kota. Disebut sebagai pembicara.
Ketika ada
santri beliau yang konfirmasi, ternyata pada tanggal dan jam itu, tidak ada
jadwal ngaji di lokasi sebagaimana diumumkan luas. Tapi anehnya beliau berniat
datang. Dan memang datang di hari H. MasyaAllah akhlak beliau.
Abah Luthfi
tetap ceramah. Acara berjalan lancar. Ribuan orang hadir. Tapi usai ngaji,
panitia yang sengaja menyantumkan nama beliau itu, di-elingke. “Ngono yo
ngono tapi yo ojo ngono”. Kalau niat menghadirkan mbok yaw sowan,
ijin, baru publikasi.
Main
serobot sama sekali bukan tabi’at santri kepada kiai-nya. Wajar akhirnya ada
kabar yang beredar kalau dia mendapatkan balasan tidak diakui sebagai santri
dari kiainya.
Kiai kok
ngapusi, wong ndi sih? Gak takut kualat blas. [badriologi.com]