 |
| Cover Buku Meneguhkan Jepara Bumi Aswaja |
BUKU berjudul “Meneguhkan Jepara Bumi Aswaja” adalah catatan saya tentang peta pertarungan ideologi radikal yang ada di Kabupaten Jepara, 2016 hingga awal 2019 (dan terus berlangsung).
Paling tidak, buku itu saya harapkan menjadi titik tolak dimulainya studi peta ideologi di Jepara yang senyatanya memang sengaja dikoyak oleh oknum-oknum tertentu dan mendapatkan perlawanan dari kelompok Islam aswaja. (PESAN BUKU)
Anda yang belum mengetahui kalau di Jepara, -misalnya- ada kelompok cingkrang yang membandel karena mengoyak persatuan, silakan beli bukunya, dan bacalah, iqra’ lah! Membeli saja tanpa membaca, sama saja menganggap cemen hasil rekaman peristiwa aktual yang pernah saya sorot selama dua tahun terakhir.
Bukan hanya merekam bandelnya kelompok radikal, mereka juga tidak sungkan melakukan fitnah kepada NU, kader NU dan juga saya. Anda bisa membaca di Bab “Geger Topi Merk Ilahi” dan “Pesantren Wahabi Nyelonong ke Karimunjawa”.
Buku Tentang Jepara
Ahad siang (17/02/2019) saat menghadiri Muskercab VI PCNU Jepara di Ujungbatu, KH. Hayatun Abdullah Hadziq mengatakan, judul buku saya tersebut adalah sebentuk optimisme tentang Jepara. Menurut beliau, meski Jepara dikuasai pemodal asing, buku itu setidaknya meneguhkan identitas bahwa Bumi Syeh Siti Jenar Jepara tetap ahlusunnah waljamaah.“200 bukunya biar dibeli bendahara PCNU, sisakan sepuluh di rumah wakil ketua NU,” kata Kiai Hayatun kepada saya, siang itu, sambil mengambil satu buku, dan diberi Polsek (Pol Seket) untuk satu eksnya. (PESAN BUKU)
Harga pasar atas buku setebal 172+viii halaman tersebut harusnya Rp. 69.000 (di toko buku via distributor), tapi karena saya murah hati kepada masyarakat Jepara yang ingin mengetahui peta ideologi radikal di Jepara, saya turunkan menjadi Rp. 45.000 per eks.
Bagi yang tidak penasaran atas isi judul buku, jangan membeli. Saya jamin Anda kecewa, karena bukunya segera habis. UNISNU hendak pesan untuk bulan Agustus (acara bedah buku), saya minta secepatnya saja bila masih ingin mengisi perpustakaannya sekalian.
Saya kuatir, jika Anda tidak segera membelinya, akan diborong oleh kelompok sebelah, dan lalu dibakar. Saya kuatir begitu. Kabar itu saya terima beberapa jam lalu. Dan tentu, saya tidak bisa menolak jika dibeli. [badriologi.com]
