Golongan yang dilindungi Allah di hari akhir. |
ADA tujuh golongan yang oleh Allah Swt. akan mendapatkan perlindungan dari-Nya besok di hari kiamat. Artinya, 7 golongan ini akan dijauhkan Allah dari tempat yang tidak mereka senangi. Siapa saja mereka?
Inilah 7 golongan yang disebut Nabi Muhammad Saw. dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.
1. Pemimpin yang adil
Yakni para pemimpim yang melihat segala urusan kaum muslimin (khususnya) secara bijak, baik dilihat dari segi kepemimpinan maupun hukum yang berlaku.
2. Pemuda yang selalu muncul untuk beribadah
Yakni seorang pemuda yang dalam hampir semu umurnya dipenuhi keinginan selalu beribadah kepada Allah Swt. Kelompo pemuda ini sengaja diberi keistimewaan oleh Allah Swt. karena mereka rentang dengan keinginan dan syahwat menjauh dari Allah karena dekat sekali dengan kehendak-kehendak di luar niat dan aktivitas beribadah.
Baca: Sayyidina Ali Diprotes Orang-orang Khawarij (Ngaji Ushfuriyah Bagian 7)
3. Orang yang selalu ingat kepada Allah meski sendirian, dan menangis
Baik di ucapan maupun hatinya, orang yang selalu ingat kepada Allah Swt akan mendapatkan perlindungan-Nya besok di yaumil qiyamah. Meski sendirian, tidak ada orang lain yang menyaksikan, dia selalu ingat kepada Allah Swt.
Ia tidak mau menyingkir dari ingat (dzikir Allah Swt.) meski banyak faktor yang menggodanya. Bahkan, dia menangis, mengalirkan air mata ketika mengingat Allah Swt., hanya karena khosyah (takut pada Allah). Bukan karena sedih dan menangis di kamar karena ditinggal mantan kekasih, misalnya.
7 Perlindungan Allah
4. Orang yang hatinya tumbuh cinta kepada masjid
Ketika dia keluar masjid, ia selalu ingat kepada masjid, yang merupakan rumah Allah Swt. Saat di luar masjid, ia selalu ingin kembali ke masjid karena rindu kepada masjid Allah Swt., serta ingin mulazamah (rutin) berjama'ah di masjid Allah.
Hatinya sudah tertutup kecuali demi mahabbah kepada masjid. Jadi, yang dimaksud dalam golongan ini bukan merbot masjid, tapi orang yang benar-benar gandrung trisno kepada rumah Allah Swt. tersebut.
5. Orang yang suka menyembunyikan sedekah
Maksudnya, ketika bersedekah tathawwu' (yang sunnah), orang ini tergolong tidak suka pamer (riya') kepada orang lain, selalu menyembunyikan amal sedekahnya. Hingga diibaratkan, saking pintarnya dia menyembunyikan amal sedekah, orang yang persis ada di sebelah kiri dan kanannya tidak mengetahui. Andakah yang termasuk golongan ini?
6. Dua orang yang saling mencitai karena Allah
Golongan ini adalah mereka yang menjalin persahabatan bukan atas nama manfaat, tapi atas nama cinta mencari keridla'an Allah Swt. Ketika berpisah, mereka berpamitan karena Allah. Dan ketika bertemu, tidak ada kepentingan karena Allah. Keduanya hanya menjalin silarrahim hanya karena sikap welas dan asih hingga mau memisahkan keduanya. Bukan untuk tujuan duniawi sesaat.
7. Laki-laki yang menolak ajakan zina
Ketika ada seorang wanita cantik, berduit, lalu menyediakan dirinya untuk dizina seorang laki-laki, lalu dia menolak halus dengan mengatakan "aku takut Allah", maka, dia termasuk golongan yang besok mendapatkan perlindungan Allah Swt. di hari kiamat.
Syaratnya, dia menolak bukan karena tidak kepingin, tapi semata-mata takut kepada Allah. Dan tempatnya ada di hati. Bukan di ucapan saja.
Baca: Syarat Masuk Surga Tanpa Ibadah (Ngaji Ushfuriyah Bagian 3)
Abu Syamah mendokumentasikan 7 golongan yang mendapatkan perlindungan Allah Swt. di hari kiamat di atas dengan sebuah syair dalam Bahar Thawil, berikut ini:
وقال النبي المصطفى إن سبعة # يظلهم الله العظيم بظله
محب عفيف ناشئ متصدق # وباك مصل والإمام بعدله
"Nabi Al-Musthofa berkata bahwa besok ada 7 golongan yang mendapatkan perlindungan dari Allah".
"Mereka adalah para pecinta, yang mampu menjaga diri, pemuda masjid, ahli sedekah, mudah menangis karena Allah, ahli dzikir dan shalat serta pemimpin yang adil".
Demikian 7 golongan yang mendapat perlindungan Allah besok di hari kiamat, yang ditulis dalam Bab As-Suba'i (tujuh-tujuh) dalam Kitab Nasha'ihul Ibad Listi'dadi Yaumil Ma'ad karya Imam Ibnu Hajar Al-Asyqalani, yang disyarah oleh Syeikh Nawawi al-Bantani dan saya terjemahkan setelah ngaji posonan tiap sore bersama warga desa, Kamis (10 Mei 2019/4 Ramadhan 1440 H). [badriologi.com]