Sifat harta dalam hadits Rasulullah Saw. |
DALAM sebuah hadits tentang dunia dan harta, Rasulullah Saw. memberikan sifat khusus yang ternyata, jika disimpulkan, sangat merugikan diri sendiri besok di Hari Kiamat,
الدنيا دار من لا دار له ومال من لا مال له ولها يجمع من لا عقل له ويشتغل بشهواتها من لا فهم له وعليها يحزن من لا علم له ولها يحسد من لا لب له وإليها يسعى من لا يقين له
Artinya:
"Harta dunia adalah rumah bagi mereka yang tidak memiliki rumah, harta merupakan (satu-satunya) benda yang dimiliki bagi mereka yang tidak memiliki harta, tidak berakal bagi mereka yang mengumpulkannya, orang yang sibuk meraihnya tidak paham, susah atas kehilangannya tidak berilmu, yang hasud atas harta dunia tidak memiliki lub (hati), dan yang menempuh jalan harta, dia tidak memiliki keyakinan".
Hadits tentang harta di atas adalah bagian dari peringatan kepada umat Islam agar jangan terlalu sibuk memburu harta hingga melupakan kewajiban. Orang-orang rakus harta, sebagaimana Rasulullah Saw. memberikan sifat atasnya, dibagi menjadi 7, yakni:
1. Karena harta pasti akan lenyap, maka harta bukanlah rumah tetap. Orang yang menghamba kepada hartanya adalah mereka yang miskin, tidak memiliki rumah di surga kelak, kecuali bagi mereka yang mampu menafkahkannya dengan baik. Siapa saja yang memiliki rumah akhirat, silakan baca: 7 Golongan yang Mendapat Perlindungan Allah di Hari Kiamat.
2. Satu-satunya harta bagi mereka yang tidak memiliki tabungan harta akhirat, ya memang hartanya di dunia ini saja.
Sifat Harta Menurut Islam
3. Yang mengumpulkan harta hingga melupakan kewajiban disifati Rasulullah Saw. sebagai yang tidak memiliki akal sempurna. Akalnya buntu karena meskipun dia tahu harta tidak dibawa mati, masih saja terus menumpuknya tanpa henti dengan segala cara.
4. Mereka yang sibuk mengumpulkan dunia, kata Rasulullah Saw., disifati sebagai orang yang tidak memiliki pemahaman atas manfaat harta. Baca: 7 Tahapan Mengapa Tertawa Berlebihan (Terbahak) Dilarang dalam Islam
5. Mereka yang selalu susah kehilangan hartanya di dunia disifati Rasulullah Saw. sebagai orang yang tidak berilmu. Baca: 7 Jawaban Ali bin Abi Thalib atas 7 Pertanyaan Sulit, Salah Satunya Tentang Hoax
6. Yang selalu hasud kepada mereka yang memiliki harta, dia tergolong manusia yang tidak memiliki lub, yakni cahaya akal yang suci dan tidak tercampur dengan kotoran-kotoran sifat hati yang bersih.
7. Dan orang yang selalu mencari jalan menumpuk harta, kata Rasulullah Saw., dia tidak memiliki keyakinan yang ajeg, tenang dan tuma'ninah. Dia banyak diliputi keraguan atas rezeki yang diberikan Allah Swt.
Tapi untuk sifat ke-7 ini, Rasulullah Saw. masih merinci lagi dalam haditsnya, seperti di bawah ini,
Artinya:
"Jika dia keluar mencari harta untuk anaknya yang masih kecil, maka dia tergolong fi sabilillah. Begitu pula ketika dia mencari harta untuk memenuhi keperluan kedua orangtuanya yang sudah tua, ia juga termasuk di jalan Allah. Demkian juga jika di keluar mencari harta untuk mencukupi dirinya, termasuk fi sabilillah. Tapi, jika (niat) beranjak mencari harta itu dia bermaksud untuk pamer dan sombong, maka dia sedang di jalan setan". (HR. Tabrani).
Baca: Hutang Lunas dengan Berbakti Kepada Orangtua
Demikian 7 sifat harta menurut Rasulullah Saw., sebagaimana ditulis dalam Kitab Nasha'ihul Ibad Listi'dadi Yaumil Ma'ad karya Imam Ibnu Hajar Al-Asyqalani (Bab Suba'i), disyarah oleh Syeikh Nawawi al-Bantani dan saya terjemahkan setelah ngaji posonan tiap sore bersama warga desa, Jumat (11 Mei 2019/5 Ramadhan 1440 H). [badriologi.com]