Suasana pembukaan acara Pelatihan Movie Maker dan Da'i Virtual Matan, di Semarang, Sabtu (27/04/2019) sore. |
KANG Kiai Syihabuddin Mu'in, mengklaim kalau pelatihan video maker yang dikemas sebagai bagian dari pemberdayaan dakwah baru dipelopori oleh Pengurus Pusat Mahasiswa Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (PP. Matan). Ia yang juga masuk jajaran Devisi Dakwah PP. Matan itu beralasan kalau istilah tersebut berbeda dengan pesantren virtual dan dakwah virtual, yang selama ini sudah dipakai oleh komunitas video maker lainnya.
Hal itu diungkapkan Kang Kiai Syihab kepada saya saat saya diminta menjadi narasumber tunggal dalam Program PP. Matan yang diberi tajuk "Pelatihan Movie Maker dan Da'i Virtual Matan" yang berlangsung Sabtu sore-Ahad sore (27-28 April 2019) di Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati Ba'alawy (SGJB), Gunungpati, Semarang, asuhan wakil Majelis Ifta' Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahluth Thariqoh Al-Mu'tabaroh An-Nahdliyyah (Jatman), KH. Masroni.
Dalam pelatihan tersebut, ada 31 peserta yang berpartisipasi, terdiri atas pengurus Matan dari Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Mereka inilah yang diutus ke Semarang untuk mendapatkan pelatihan editing video menggunakan alat (tool) yang saya bisa, yakni Vegas Pro 11.
Baca: Jika Islam Nusantara Masih Menjajah Pikiran Anda
Sebelum berangkat, kepada panitia di lokasi, Dr. Muchamad Yasir, saya meminta supaya semua peserta membawa laptop yang berkapasitas minimal RAM 8 GB dengan VGA memadai untuk editing video. Semua peserta memang membawa alat masing-masing.
Saking antusiasnya, semua laptop yang saat pelatihan mereka colokkan ternyata menyedot daya listrik yang tidak sedikit. Daya listrik berkapasitas 1200 KW ternyata tidak cukup mampu menampung kebutuhan listrik 30an laptop yang dinyalakan bersamaan.
Saking gregetan, saya hampir minta pindah lokasi ke tempat yang lebih bisa menampung kebutuhan daya listrik, di aula santri putri, yang bersebelahan. Harusnya, acara inti pelatihan dimulai Sabtu malam pukul 20.00 WIB. Tapi karena listrik mati hingga 4 kali (sebelum akhirnya pakai bantuan disel), acara pelatihan baru dimulai sekitar pukul 21.30 WIB.
Instal Aplikasi Vegas Pro 11
Gregetan itu tertahan karena para peserta sedang dibantu meng-instal aplikasi Vegas Pro 11 oleh Kang Kiai Mumu (Muhammad Habaib), Bendahara PP. Matan dari Garut yang sangat membantu saya hingga acara usai.Waktu menginstal inilah yang tidak pernah saya prediksi sebelumnya dalam jadwal acara. Listrik mati ternyata tidak cukup mengganggu cara menginstal aplikasi Vegas peserta karena semuanya menggunakan Laptop. Mereka antusias sekali mengikuti acara ini. Alhamdulillah.
Baca: Membuat Situs NU Berbiaya Murah dan Berumur Panjang 10 Tahun
Jika Anda ingin menginstal Vegas Pro beserta cara menginstalnya juga, silakan cek di link Google Drive: Download Vegas Pro 11 (32 Bit). Atau, download langsung versi 15: Vegas Pro 15 (64 Bit).
Setelah instal Vegas Pro 11 selesai, saya hanya menyampaikan dasar-dasar editing video menggunakan Aplikasi Vegas Pro 11, misalnya:
- Cara menginput data video dan foto ke Add Track Vegas.
- Cara memotong video di Aplikasi Vegas Pro.
- Cara menambah teks, transisi teks dan video fx ke dalam video menggunakan Vegas Pro.
- Cara menggerakkan teks dalam video di Vegas Pro.
- Cara memisahkan antara video dan audio di Vegas Pro.
- Cara memperlambat dan mempercepat gerakan di video dengan Vegas Pro.
- Cara menyatukan (grouping) audio dan video yang sebelumnya dipisah di Vegas Pro.
- Cara membuat effect dengan draw outline dan draw shadow teks video menggunakan Vegas Pro.
- Cara memperkecil dan memperbesar volume audio di Vegas Pro pada segmen waktu video yang ditentukan.
- Cara membuat Logo Matan di setiap video yang sedang diedit.
- Cara render video menjadi MP4 berukuran frame Instagram dan Youtube, dll.
Materi dasar editing video tersebut ternyata cukup melelahkan karena saya harus cek satu persatu hasil kerja masing-masing peserta yang sudah dikelompokkan menjadi 10 kelompok. Sebelum dirender, saya sediakan waktu memantau untuk memperbaiki hasil kerja editing video masing-masing kelompok agar lebih memuaskan. Mereka juga saya sediakan file berisi puluhan item:
- Backsound free royalty music video.
- Background light leak.
- Sound effect.
- Dan contoh-contoh Vegas Project yang pernah saya buat.
Karena waktu yang tidak mencukupi, materi editing audio menggunakan Aplikasi Audacity tidak jadi tersampaikan kepada peserta. Begitu pula cara merekam suara (pakai microphone merk Boya) agar bisa menghasilkan audio yang bersih di videonya, juga gagal praktik.
Belum lagi materi penting terkait cara mendapatkan ide dan menyusun isu membuat video agar bisa ditonton hingga jutaan kali di medsos, -seperti saya alami sepekan terakhir,- juga tidak cukup waktu untuk saya sampaikan secara khusyu' kepada peserta. Karena banyak yang pemula, berkali-kali saya diminta mengulang teknis editing per item video oleh peserta.
Untung saja sebelumnya Mas Malik dari Pustekkom Kemdikbud Jakarta sudah memberikan materi khusus video shooting, yang menyampaikan tentang cara mengambil gambar video dengan view yang bagus dan smoothing movie elegan walau hanya menggunakan hape android butut sederhana, lengkap dengan contoh.
Pagi harinya saya makin gregetan dengan peserta karena dari 10 kelompok, ada satu video paling keren yang saya pilih sebagai yang terbaik dan berhak mendapatkan hadiah buku karya Mas Hasan Habibie berjudul "Literasi Digital". Gregetan seneng karena ada yang saya anggap berhasil meski hanya dasar-dasar editing yang saya sampaikan.
Baca: Tak Perlu Saring Karena Sudah Sharing
Para editor video peserta pelatihan tersebut saya minta hampir semuanya untuk memerbaiki hasil kerja editing nya setelah videonya disampaikan kepada saya dan diulas bersama-sama. Mereka rata-rata tidak pernah menggunakan Vegas Pro sebagai tool editing video. Tapi lumayan loh hasilnya.
Penasaran ingin melihat hasil produksi editing video peserta pelatihan da'i virtual Matan di atas? Silakan download di link Google Drive ini: http://bit.ly/videmakermatan2019 (kelompok 3 terbaik dari 9 video yang sudah jadi dan berhasil dirender).
Mas Hasan Habibie dari Pustekkom Kemdikbud berharap agar para peserta pelatihan video maker kelak bisa mewarnai jagad dunia maya dengan kreasi video yang mereka buat. Terutama jelang bulan suci Ramadhan 1440 H yang akan dimulai pada 6 Mei 2019 nanti.
Begitu pula Ketum PP. Matan, KH. Dr. Hamdani M'uin, yang juga berharap sangat agar dari Matan kelak muncul da'i-da'i thariqah yang bisa diserap ilmu dan hikmahnya secara luas oleh masyarakat.
Malam Senin, 28 April 2019, saya tambah gregetan karena Sekjend Matan, Gus Rasyid (Jombang) meninggalkan saya di Tengguli saat diantar pulang. Hiks-hiks. Saya dan Kang Mahfudz Kasmu (Pati) bersama Kang Anam (Demak) lanjut nge-Grab bersama hingga sampai ke Jepara sekitar pukul 21.30 WIB. Awas Gus sampeyan! Hahaha! [badriologi.com]