Bagi Gus Muwafiq, kiai dan habib yang mendukung Paslon 02 adalah korban hoax dan informasi tidak jelas. |
GUS Muwafiq menunjukkan keprihatinan mendalam atas dukungan politik kalangan kiai dan habaib yang setelah beliau amati dan langsung bertemu di lapangan, ternyata menjadi korban hoax. Hal itu diungkapkan secara gamblang saat bertemu dengan para tamu yang berkunjung di rumahnya, Sabtu dini hari, 1 Juni 2019.
Bagi Gus Muwafiq, beda pilihan politik itu biasa, dan bagian dari demokrasi. Tapi bila perbedaan itu muncul karena mengikuti arus informasi yang jelas-jelang bohongnya, hal itu sangat merusak iklim demokrasi di Indonesia yang sejak lama dibangun di negeri ini.
Baca: Mengapa Gus Muwafiq Tidak Segera Mendirikan Pesantren? Ini Kata Gus Dur
Banyak kiai dan habaib yang menjukkan pilihan dukungan kepada Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 hanya karena meyakini kalau Jokowi adalah PKI, Jokowi anti Islam dan sangat dekat dengan rezim konlomerat Cina. Inilah yang disebut Gus Muwafiq sebagai hoax yang mengancam.
Jumlah korban hoax ini, kata Gus Muwafiq, mencapai 9 juta orang, termasuk para kiai dan habaib. Hal inilah yang mendorong Gus Muwafiq melakukan counter ideologi secara tegas dan harus dengan cara-cara yang lebih tegas kepada mereka.
Andai korban hoax ini hanya sedikit, bagi beliau, tidak akan menjadi masalah. Andai saja beda pilihan politiknya bukan karena informasi hoax, tapi karena perbedaan visi dan misi, Gus Muwafiq sasngat welcome dan tidak akan melakukan tindakan perlawanan ideologi.
Baca: Cerita Gus Muwafiq Setop Kesaktian Para Pendekar “Pasukan Berani Mati” Gus Dur
Konten-konten hoax, kata Gus Muwafiq, dibuat oleh produsen pada malam hari hingga jelang pagi. Tiba-tiba, kita yang memiliki akun medsos dan grup WhatsApp kebanjiran informasi tersebut pada pagi hingga siang.
Karena itulah, beliau berpesan kepada saya saat sowan di Jogja, agar tidak tidur di malam dalam rangka memproduksi konten-konten anti hoax untuk disebar pagi hari esoknya.
Konten hoax yang menyebar terlalu luas menciptakan malapetaka kerusuhan yang merusak persatuan NKRI. [badriologi.com]