 |
| Fenomena terbaru tentang berita kemunculan Dajjal adalah mulai banyak jin diruqyah yang mengaku anak buah Dajjal di beberapa daerah. (Foto: istimewa). |
Oleh M Abdullah Badri
USTADZ Muntaha adalah kawan sepondok di Ponpes Damaran 78 Kudus dari Belitung, yang sejak muda memiliki keahlian meruqyah orang yang terkena penyakit karena gangguan jin dan makluk tidak tampak lainnya.
Keahliannya meruqyah, yang dilengkapi dengan pemahaman tauhid acap menjadikan Kang Muntaha menjadi sosok yang disegani para jin para penggagu pasiennya. Sering pula, karena ajakan dia bertauhid, para jin bertobat dan menjadi muslim taat.
Baca: Pilpres 2019 Ngawur, Pulau Jawa Akan Terbelah Pada 2025?
"Kenapa kamu sulit aku tembus? Apa mantramu," kata seorang jin suatu kali, yang sulit menghadapi cara-cara ruqyah Kang Muntaha.
"Aku tidak punya apa-apa kecuali atas kuasa Allah," jawabnya.
"Tidak percaya, kamu pasti punya kelemahan".
"Tanpa kau sebut lemah, saya ini memang memiliki banyak kelemahan dan sama sekali tidak memiliki kesaktian karena saya adalah makluk, manusia, yang paling dhaif di dunia. Apa mulianya seorang makhluk di hadapan sang Khaliq, Allah Subahanahu wa Ta'ala".
Dialog tersebut acap membuat para jin tercekat tidak berbicara dengan sombong dan berkah dialog tauhidnya, banyak jin yang menjadi muallaf.
Suatu kali, ada jin yang menganggu pasien, puluhan kiai sudah meminta agar keluar dari badannya, tapi tetap saja tidak mau karena san jin itu merasa, dengan merasukinya, dia melindungi sang pasien atas nama pesan sang kakek pasien. Dia juga beralasan sangat sayang pada pasien yang perempuan itu, hingga pernah dij1m4' beberapa kali.
 |
| Ustadz Muntaha dari Belitung (peci putih) saat ngobrol bersama penulis dan alumni Ponpes Damaran 78 Kudus pada Ahad malam (23 Juni 2019). Foto: dokumentasi Kang Khuluq, alumni Ponpes Mazro'atul Ulum Damaran, Kudus. |
"Kamu itu bukan pelindung sejati. Hanya Allah yang mampu melindungi pasien ini. Kamu ini seperti saya, sama-sama makluk yang lemah. Jadi, mohon keluarlah demi kebaikan pasien ini agar dia bisa beribadah dengan tenang kepada Allah. Kalau kamu mengganggu dia, menikahinya secara tidak halal, bukankah itu neraka akibatnya?"
Dialog itu membuat sang jin keluar sukarela dari pasien yang diganggunya. Sang jin heran mengapa kepada Muntaha dia mau menurut tanpa syarat. Sementara kepada ahli ruqyah lainnya ia tidak mau menurut.
Baca: 5 Pengakuan Malam Pertama Seorang Muslimah Tulen
Sejak bujangan, tidak ada jin yang mengaku anak buah Dajjal saat diruqyah Kang Muntaha. Baru setahun terakhir banyak jin yang diruqyah olehnya selalu mengaku anak buah Dajjal.
Bagi Kang Muntaha, fenomena ini cukup aneh. Dia sampai berujar berniat menikah lagi untuk memperbanyak keturunan dengan menikah lebih dari satu istri supaya bisa mewarisi ketauhidan kepada Allah, dan bisa berjuang di jalan Allah melawan dajajil-dajajil (dajjal kecil) yang sekarang ini tandanya sudah muncul.
"Pengakuan para jin yang mengaku anak buah Dajjal mambuat saya berpkir bahwa kiamat akan datang segera, satu atau dua generasi setelah saya," kata Kang Muntaha, yang juga Ketua Kepemudaan Bidang Dakwah Islamiyyah Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Belitung itu. [badriologi.com]
Keterangan:
Esai ini ditulis berdasarkan keterangan Ustadz Muntaha, 23 Juni 2019.
