Sesi materi Penggalian Ide Menulis Esai di agenda One Day Menulis Esai oleh Lembaga Marka Bangsa, di Krapyak, Tahunan, Jepara, 29 Juni 2019. |
Oleh M Abdullah Badri
ADA yang unik dalam agenda One Day Menulis Esai yang digelar oleh Lembaga Kajian Pemikiran dan Advokasi Marka Bangsa di rumah Sahabat Syamsul Anwar, Krapyak, Tahunan, Jepara pada Sabtu, 29 Juni 2019.
Jumlah peserta pelatihan sehari itu ada 11 orang. Tapi dua di antara mereka harus ada yang keluar lokasi untuk membeli sebuah obat. Ketika ditanya, obat yang mereka cari adalah untuk migren. Gara-gara dipaksa menulis esai dalam sesi eksekusi, mereka terpaksa harus mengeluarkan banyak energi hingga menyebabkan kepala pusing dan migrain.
Selama ini, para peserta belum mengetahui proses menulis esai. Selain berita, bentuk tulisan yang mereka kenal hanyalah artikel, cerpen dan puisi. Usai kuliah, mereka sudah terlepas dari tradisi menulis makalah. Andai saja menulis, mereka hanya menulis status di medsos dan jaringan pribadi semacam WhatsApp dan Telegram.
Baca: Cara Mencari Ide Untuk Menulis Artikel Bertema Apapun
Karena esai adalah bentuk tulisan yang paling sulit dibuat oleh dosen sekalipun, peserta One Day Menulis Marka Bangsa akhirnya banyak yang oleng dan munting bila dipaksa menulis. Meski begitu, migrain bukan halangan bagi mereka untuk menyelesaikan tugas wajib menulis sebelum dirampungkan malam itu juga sekitar pukul 22.00 WIB.
Ada yang menulis judul sesuai dengan benda-benda terdekat sekitar lokasi acara. Misalnya, mereka menulis esai berjudul:
- Stigma Kentut
- Konstruksi Sosial Jam Tangan
- Banner dan Kebenaran Konstruktif
- Nikah yang Membunuhmu!
- Mata Mahal Penenun Troso Jepara
- Gaya Hidup Kota Merasuki Desa
- Uang dan Pengangguran
- Nyumbang yang Menjadi Piutang
- Mereka yang Menyenggamai Malam
Ditulis minimal 400 kata, judul-judul di atas berhasil di-esai-kan oleh para peserta pelatihan meski mereka baru mengenal apa itu esai, dalam sehari, dari pagi-sore hari itu.
Rumail Abbas dalam sesi materi Perlunya Menulis Esai di Marka Bangsa. |
Wahyu Khoiruzzaman dalam sesi materi Jurnalisme Esai di Marka Bangsa. |
Banner acara pelatihan menulis esai One Day Menulis Esai Marka Bangsa. |
Sebagai contoh, saya kemudian memberi dua contoh judul esai yang saya tulis dalam beberapa menit via WhatsApp dan langsung share ke grup Marka Bangsa. Inilah judul esai dimaksud:
Sebelumnya, dua pembicara acara tersebut menyampaikan materi Perlunya Menulis Esai (Rumail Abbas - owner Santri Gayeng) dan Jurnalisme Esai (Wahyu Khoiruzzaman - owner Klikfakta.com). [badriologi.com]