 |
| Sejarah Indonesia yang dijadikan bahan ajar sejarah Nusantara jarang yang mengulas sejarah para sunan dan wali. Foto: istimewa. |
Oleh M Abdullah Badri
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. Alhamdulillah. Shalawat dan salam atas Rasulillah, Sayyidina Muhammad beserta keluarganya, sahabatnya dan orang-orang yang mencintainya. Wa ba'du.
Mulai kita bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, banyak dari kita kemudian giat mempelajari hikayat leluhur. Babad-babad dipelajari, sejarah diajarkan di sekolah-sekolah dengan Bahasa Indonesia, bahasa daerah dan (dengan cara) lainnya.
Baca: Keramat Syarif Hamzah bin Umar Al-Marzaq, Pejuang Islam Kota Tarakan yang Berakhir Pancung
Akan tetapi buku-buku sejarah yang banyak tersebar atau atau sudah diajarkan di madrasah-madrasah, sebagian besar di antaranya tidak menjelaskan pembahasan yang terkait dengan para wali dan sunan-sunan, yang menyebarkan agama Islam di Indonesia secara umum dan tanah Jawa khususnya.
Padahal, sejatinya, sejak zaman kuno, para raja-raja di tanah Jawa, hampir semuanya terkait dengan para sunan atau bahkan (mereka sendiri) adalah penyebar agama Islam.
Karena itulah, dalam risalah kecil ini, penulis ingin mengulas sedikit terkait dengan sejarah para sunan. Barangkali bisa menjadi pelengkap atau bumbu para ustadz dalam mengajar sejarah Indonesia kepada para muridnya. Tiada lain semoga berguna dan berfaidah.
Bulan Shafarul Khair, 1372.
Bisri Musthofa
Esai ini adalah terjemah halaman 2-3 Tarikh Auliya' KH. Bisri Musthofa. Ditulis pada Jumat, 6 September 2019, pukul 22.16 WIB. Terjemah selanjutnya berjudul: Silsilah Raden Fatah bin Kertawijaya Hingga Nabi Adam. [badriologi.com]
