Silsilah walisongo - Raden Fatah Demak bin Prabu Kertawijaya hingga Nabi Adam as. Ilustrasi: istimewa. |
Oleh M Abdulah Badri
KURANG lebih pada tahun 1300 M, di Champa ada seorang penguasa yang lebih populer disebut sebagai Raja Kuntara, raja kafir Binatara. Dia memiliki tiga anak: 1). Darawati Murdaningrum, 2). Dewi Candrawulan, dan 3). Raden Cingkara.
Salah satu muballigh Islam dari Arab, Sayyid Ibrahim Asmaraqandhi, atau yang lebih populer disebut Ibrahim Asmara, datang ke negeri Campha dengan misi: mengajak sang raja supaya memeluk agama Islam. Atas kuasa Tuhan, sang raja akhirnya mau masuk Islam hingga bersedia membangun sebuah masjid serta mendukung Maulana Ibrahim menyebarkan agama Islam di Champa.
Akhir-akhir, Maulana Ibrahim dinikahkan dengan putri keduanya bernama Dewi Candrawulan. Adapun putri tertua sang raja bernama Darawati Murdaningrum diperistri Prabu Kertawijaya, Majapahit.
Baca: Sejarah Indonesia Minus Bab Sejarah Singkat Para Sunan dan Wali
Jadi, Maulana Ibrahim Asmara terhitung (adik) iparnya Prabu Kertawijaya. Dari istri asal Champa, Maulana Ibrahim memiliki tiga keturunan; 1). Raja Pandita, 2). Raden Rahmat, dan 3). Siti Zainab.
Sementara itu, jumlah putra Prabu Kertwaijaya sangat banyak. Namun, yang terkisahkan dari istri Pademi (permaisuri), adalah: 1). Raden Arya Damar, seorang adipati di Palembang.
Dari istri asal Champa, menghasilkan keturunan bernama; 1). Puteri Hadi, istri dari Adipati Jayaningrat, Pengging, 2). Lembu Peteng (Madura), dan 3). Raden Gugur.
Dari ibu di Ponorogo, anak Prabu Kertawijaya adalah; 1). Betara Katung, Ponorogo, 2). Adipati Luwanu. Dari istri di Bagelatan, ada putra bernama Jaran Penoleh, yang mukim di ....(tidak bisa terbaca oleh penerjemah).
Dari istri asal Champa lainnya, lahir putra bernama Hasan, yang kemudian lebih populer disebut sebagai Raden Fatah. Raden Fatah inilah yang selanjutnya mendirikan kerajaan Islam pertama di Demak Bintoro. Selengkapnya, saya coba jelaskan nasab-nasabnya.
- Raden Fatah (Hasan), bin
- Kertawijaya, bin
- Raden Suruh (Raja Majalengka), bin
- Mundiwangi (Raja Pajajaran), bin
- Mundisari (Pajajaran), bin
- Raden Laliyyan (Pajajaran), bin
- Rawis Renggo (Jenggala), bin
- Tebu, bin
- Lembu Amiluhur (Jenggala), bin
- Resi Kentayu, bin
- Kendhihawan, bin
- Srimapunggung, bin
- Silajalu, bin
- Puncadriya, bin
- Citrasuma, bin
- Suma Wicitra, bin
- Genderayana, bin
- Jaya Amijaya, bin
- Jayadharma, bin
- Hudayana, bin
- Parikesit, bin
- Angkawijaya, bin
- Arjuna, bin
- Pandu (Ngastina), bin
- Habiwasa, bin
- Pulasara, bin
- Raden Saheri, bin
- Raden Sekuterem, bin
- Raden Sutapa, bin
- Manawasa, bin
- Marigena, bin
- Hyang Trustili, bin
- Srikati, bin
- Wisnu, bin
- Sang Hyang Guru, bin
- Sang Hyang Tunggal, bin
- Sang Hyang Wening, bin
- Sang Hyang Wenang, bin
- Sang Hyang Nur Roso, bin
- Raden Nur Cahya, bin
- Nabi Adam alaihissalam.
Demikian terjemah halaman 3-5 Kitab Tarikh Auliya' KH. Bisri Musthofa. Rampung ditulis pada Jumat malam, 6 September 2019, pukul 23.04 WIB. Terjemah selanjutnya berjudul: Silsilah Maulana Ibrahim Asmarqandi hingga Sunan Ngudung (4). [badriologi.com]