Kopi khas Madura sehalus Lasem. |
Oleh M Abdullah Badri
BILA ada teman yang bertanya kopi apa yang paling saya suka, jawabnya adalah kopi Vietnam. Sering saya pesan saat nongkrong di kafe-kafe. Bila tidak ada, saya pesan kopi khas Lasem, karena lembutnya. Bila ada kopi Pati yang berwarna cokelat (karena ditanam di kebun coklat), saya pesan kopi tersebut. Tapi sangat jarang ada.
Nah, ketika ziarah ke Makam Syaichona Cholil (10-13 Desember 2019), saya kebetulan memiliki kesempatan ngopi khas racikan Madura, di sebelah masjid kubah kompleks makam. Rasanya ternyata mirip seperti kopi Lasem, yang lembut, tapi kuat citra rasa kopinya.
Baca: Kopi Cinta Tarakan dan Buah Lai Nunukan, Kalimantan Utara
Berbeda dengan kopi Yaman. Saat saya berkunjung ke teman sepondok di Sragen, -yang sekarang berbisnia travel Umroh,- kopi Yaman bermerk Bun Yamani itu, kata dia, bahan bakunya diambil dari Indonesia. Negara kita, kata dia, adalah pengimpor terbesar biji kopi ke Timur Tengah.
Makanya, ketika saya mencicipi kopi Yaman itu, rasanya tidak ada yang beda dengan kopi hitam Kapal Api. Hanya saja baunya yang agak wangi karena konon diberi campuran khusus, yang tidak ada di Indonesia. Jadilah merk kopi Bun Yamani.
Bila ingin mencicipi, pesan sendiri yah. Hehe. [badriologi.com]