Daftar kitab ulama yang berjilid-jilid tebalnya. Foto: badriologi.com |
Oleh M Abdullah Badri
SAYA remeng-remeng kok punya usul ngaji kitab-kitab gedhi yang selama ini jarang dibaca karena ketebalan dan kesulitan mendapatkan kitabnya. Padahal, kitab-kitab babon itu kini format PDF-nya sudah banyak menyebar.
Caranya, dengan meresensi dan dipresentasikan. Misal, ada 10 orang dalam komunitas ngaji kitab itu, teknis yang saya bayangkan begini:
- Masing-masing orang membaca kitab yang sudah tersedia PDF-nya.
- Tidak masalah dia membaca selesai atau tidak, yang penting bisa menggambarkan secara umum kitab yang dia baca. Kan ya tidak mungkin membaca 10 jilid sebulan, kecuali nganggur kuadrat.
- Sebulan sekali, di pertemuan ngumpul itu, masing-masing memberikan deskripsi isi kitab. Yang lain mendengarkan, untuk diperbandingkan.
- Masing-masing peserta diberi waktu satu jam untuk meresensi kitab yang telah dia baca. Jadi, misal ada 10 orang dengan 10 kitab, berarti butuh 10 jam hanya untuk presentasi. Ini butuh energi lebih memang. Tapi jarang ditemukan komunitas seperti ini. Soal teknis waktu dan lokasi sangat bisa ditentukan bersama.
- Endingnya, bila ada yang merekam atau menulis, jadilah konten. Minimal satu artikel.
Bila pas tema Siroh Nawawiyah misalnya, masing-masing peserta bisa saya contohkan membaca kitab-kitab ini.
- Peserta ke-1 membaca Siroh Ibnu Hisyam (2 Jilid PDF)
- Peserta ke-2 membaca Al-Ishobah fi Tamyizis Shahabah (9 Jilid PDF)
- Peserta ke-3 membaca Siroh Nabawi Syaikh Zaini Dahlan (4 Jilid PDF)
- Peserta ke-4 membaca Siroh Nabawiyah Ibnu Katsir (4 Jilid PDF)
- Peserta ke-5 membaca Siroh Ibnu Ishaq
- Peserta ke-6 membaca Subulul Huda Syaikh Yusuf As-Syami (12 Jilid PDF)
- Peserta ke-7 membaca Jama'mius Sirah Ibnu Hazm (1 Jilid tebal PDF)
- Peserta ke-8 membaca Siroh Nabawiyyah Ibnu Shalabi (2 Jilid PDF)
- Peserta ke-9 membaca Syama'il Syarifah Imam Suyuthi (2 Jilid PDF)
- Peserta ke-10 membaca Al-Bidayah wan Nihayah (Khusus jili 3-6 dari 22 Jilid PDF)
- Peserta ke-11 membaca Nurul Yaqin (4 Jilid PDF)
Bila lebih dari 10 orang, bis ditambah kitab-kitab babon lainnya yang ada PDF nya. Atau, yang lain bisa membaca khulashoh-khulashoh atau risalah kitab tentang Siroh Nabawiyah yang ada.
Pada bulan berikutnya, tema lain bisa dibaca bersama. Misalnya, kalau boleh saya rumuskan, bulan-bulan berikutnya membaca kitab-kitab bertema:
- Kajian khusus karya-karya Imam Ghazali
- Kajian khusus karya-karya Imam Nawawi
- Kajian khusus karya-karya Syaikh Zaini Dahlan (40an judul, yang ada PDF baru 16 judul)
- Kajian khusus Syarah dari Tafsir Baghowi
- Kajian khusus karya-karya Syaikh Mahfudz Tremas
- Kajian khusus karya-karya Syaikh Nawawi Umar Banten (25 judul full PDF)
- Kajian khusus karya-karya Sayyid Muhammad Al-Maliki (68 judul - PDFnya ada 35 judul)
- Kajian khusus kitab bertema Isro' Mi'roj (ada 16 judul PDF)
- Kajian khusus kitab bertema Sanad (20an judul PDF)
- Kajian khusus karya Syaikh Hasyim Asy'ari (18 judul)
- Kajian khusus karya Syaikh Sholeh Darat (17 judul)
- Tafsir-tafsir
- Kajian khusus kitab-kitab Shohih dan Sunan-sunan Ahadits
- Kajian khusus kitab-kitab Nahwu
Piye yaw? Di Jepara ada tidak. Kalau ada, saya mau gabung. Ngaji.
Karena berbahasa Arab, syaratnya yang memang harus selesai urusan Nahwu, Shorof dan Lughoh. Saya punya usul nama komunitasnya adalah "Hubbuna Turost Ulama'", disingkat "Hantu". Hahaha.[badriologi.com]