Ilsutrasi virus Covid-19. Foto: istimewa. |
Oleh M Abdullah Badri
RIBUAN guru TPQ itu kini baru mengetahui hikmah diajukannya jadwal pemberangkatan oleh sang kiai pada 2018 lalu.
Bila sesuai jadwal, harusnya mereka berangkat antara Desember 2019 - Maret 2020. Bulan ini. Tahun ini. Tapi, jauh sebelum itu, kiai bilang:
"Apapun risikonya, jadwal harus diajukan. Itu perintah. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di tahun 2020 nanti bila jama'ah umroh tidak segera diberangkatkan sekarang".
Sejak 2015 lalu, sang kiai memiliki program mulia memberangkatkan umroh bagi guru-guru TPQ di bawah naungannya, se-Indonesia. Caranya ya dengan menabung Rp. 300.000 tiap bulan selama 5 tahun. Total akhir tabungan yang senilai 18 juta jelas amat tidak cukup untuk biaya umroh di travel sebelah, yang mencapai 35 juta saat itu, dengan fasilitas mewah serta penginapan dekat Masjidil Haram selama 9 hari.
Sejak awal kiai sudah dawuh; andai pada saat berangkat nanti masih banyak guru yang nunggak menabung, dia siap membantu semampunya.
Ternyata, beliau sendiri yang memajukan. Walhasil, tabungan jama'ah jelas masih kurang banyak. Diumumkanlah kepada para guru TPQ yang ikut mendaftar umroh supaya segera melunasi.
Saya akhirnya ikut melunasi biaya umroh Ibu saya, yang kebetulan ikut mendaftar umroh -bersama 4000 guru TPQ lainnya se-Nusantara. Nilainya mencapai Rp. 4,5 juta (15 bulan).
Sebelumnya, kiai meminta supaya nominal tabungan bulanan calon jama'ah umroh dinaikkan dari Rp. 300.000 menjadi Rp. 400.000. Tapi tetap saja tidak cukup.
Bayangkan, untuk mempercepat pemberangkatan, kiai harus menjual 4 mobil beserta beberapa aset lain miliknya untuk menebus kekurangan biaya umroh. Nilainya miliaran. Para jama'ah yang dulu bertanya-tanya maksud dan tujuan kiai, kini mulai paham dan sendiko dawuh.
Andai tidak dipercepat, umroh kemungkinan batal akibat wabah virus Corona, yang di Bulan Maret 2020 sekarang ini seolah jadi pagebluk dunia.
Bila ada yang bertanya tentang nama TPQ nya, saya hanya akan menjawab: TPQ milik Wali Paidi, guru saya, yang sholih dan saya tuduh mengenal Allah Swt., meski biasa dipisuh-pisuh manusia.[badriologi.com]