 |
| Cover Buku Biografi Ibnu Hazm. Foto: badriologi.com. |
Oleh M Abdullah Badri
MAHMUD Ali Himayah, penulis buku biografi ini sangat menguasai labirin pemikiran Ibnu Hazm. Dosen Univeritas Al-Azhar tersebut berhasil menggambarkan secara komprehensif tentang sosok Ibnu Hamz yang menurutnya menyimpan banyak pengetahuan tapi hidup dalam ironisme yang menyedihkan.
Sahabatnya menyebut, Ibnu Hazm itu orang alim tentang kebudayaan, peradaban dan bahkan fiqih, hadits serta lainnya, tapi ia dianggap tidak bisa berstartegi tentang ilmu yang dimilikinya, karena kejujurannya.
Ia tanpa tedeng aling-aling kerap mengungkapkan kebenaran di hadapan para ulama' yang saat itu, - sebagaimana digambarkan penulis,- penuh dengan kemunafikan akibat kecamuk politik yang tidak mengenal moral. Ia tidak segan menyerang lawan debat ilmiahnya dengan kalimat-kalimat yang mematikan, laksana pedang di medan perang yang digunakan menusuk musuh.
Baca: Waqof Saktah Pagebluk Cekik Corona di Jepara
Situasi politik dan keagamaan yang meliputi Ibnu Hazm itulah yang melatarbelakangi kesuksesan karyanya melakukan studi agama-agama, yang saat itu, kata penulis buku, menjadi latar permusuhan berbasis politik selama bertahun-tahun. Lahirnya karya Ibnu Hamz bertajuk Al-Fashl (pembeda), ada dalam situasi ironisme hidup Ibnu Hazm yang sering berpindah-pindah lokasi.
=======
IDENTITAS BUKU
JUDUL: Ibnu Hazm; Imam Fiqih, Folosof & Sastrawan Abad ke-4 H
PENULIS: Dr. Mahmud Ali Himayah
PENERBIT: Lentera
TEBAL: 358 Halaman
TAHUN: -
=======
Ibnu Hazm kemudian berpendapat, seorang muslim itu tidak memiliki tanah air. Dimana ada keadilan, itulah tanah air sesungguhnya. Pendapat ini ditulis pada abad ke 4 Hijriyah di Andalusia (Spanyol), dimana Ibnu Hazm dibeserkan secara intelektual sejak masa kecil.
Untuk mengingat jasanya, negeri Cordova mendirikan sebuah monumen lbnu Hazm di Sevilla (salah satu pintu masuk kota Cordova) yang merupakan tempat lewat Ibnu Hazm setiap hari dari pasar minyak wangi menuju masjid.
Baca: Dua Karomah Syaikh Ibnu Atha'illah - Memanggil Peziarah dari Kuburan
Terukir di bagian atas tiang monumen itu, sebuah kaligrafi Kufi Andalusia bertuliskan: "Mengenang tahun ke 9 wafatnya Abi Muhammad Ali Ahmad Ibnu Hazm, Cordova mempersembahkan setulus penghargaan bagi salah satu putra terbaiknya".
Buku Biografi Ibnu Hazm ini rampung saya baca pada Rabu, 15 April 2020. Bagi yang ingin ikut membaca, silakan download pada link yang ada di bawah ini. [badriologi.com]
