Cover PDF Kitab Al-Ibanah an Ushulid Diyanah Imam Asy'ari. Foto: badriologi.com. |
Oleh M Abdullah Badri
KITAB Al-Ibanah an Ushulid Diyanah (الإبانة عن أصول الديانة) atau, bila diterjemahkan: "Penjelasan Pokok-Pokok Beragama", merupakan kitab pokok yang ditulis oleh Imam Abul Hasan Al-Asy'ari. Saya harus membaca kitab kuno ini karena ditanya oleh seorang di seberang telepon dari Bandung tentang isi asli kitab tersebut, yang belum diberi ta'liq (catatan kaki) menyesatkan.
Menurut dia, yang awam Bahasa Arab, Kitab Al-Ibanah dianggap mendukung tauhid tajsim dan tasybih kalangan salafi-wahabi. Kitab Al-Ibanah dijadikan rujukan dalam kuliah-kuliah atau majelis-majelis halaqah para ustadz salafi. Seolah, mereka berkesimpulan, Imam Asy'ari adalah imam madzhab mereka dalam bertauhid.
Baca: Kajian Khusus Kitab-Kitab Turost Ulama Berjilid-Jilid
Padahal, ketika kita membacanya, sangat jauh dari anggapan para ustadz wahabi tersebut. Saya berkesimpulan, melalui kitab ini, Imam Asy'ari sengaja menulis Al-Ibanah untuk kalangan Mu'tazilah yang menyebut Al-Qur'an sebagai makhluk dan manusia bisa menciptakan af'alnya secara mandiri tanpa ada pelibatan Allah Swt. di dalamnya.
Selain Mu'tazilah, yang ditentang Imam Asy'ari dalam kitab antara lain adalah Qadariyah, Jahmiyyah, Haruriyyah, Rafidhah dan Murji'ah. Mereka inilah yang di masa Imam Asy'ari hidup sangat mengingkari ajaran-ajaran tauhid yang tertuang dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits.
=======
IDENTITAS BUKU
JUDUL: Al-Ibanah an Ushulid Diyanah (الإبانة عن أصول الديانة) PDF
PENULIS: Imam Syaikh Abil Hasan Ali bin Isma'il bin Abdullah bin Abi Musa Al-Asy'ari
PENERBIT: Dar Ibnu Zaidun, Beirut, Libanon
TEBAL: 77 Halaman
TAHUN: -
=======
Kalangan wahabi (tentang istilah salafi, saya membaca Kitab Mughalathat As-Salafiyyah PDF) menyalahtafsirkan kalimat dalam Al-Ibanah An Ushulid Diyanah tentang adanya kalimat "yadayya" (dua tanganKu) di Al-Qur'an yang disebut Imam Asy'ari harus diimanani sebagai bentuk sifat kuasa Allah Swt. Begitu juga kalimat "a'yunina" yang jika diartikan secara bahasa artinya mata-mata Kami.
Tapi Imam Asy'ari, sebagaimana ulama salaf lainnya seperti Ja'far Ath-Thahawiyah, tidak berlanjut melakukan tafsir "Allah memiliki tangan atau mata tapi tidak serupa dengan tangan atau mata kita". Ini namanya tasybih. Ulama' salaf tidak pernah menyatakan demikian. Mereka tafwidl (menyerahkan hakikat maknanya kepada Allah), bukan melakukan ta'wil yang berujung tasybih.
Allah Swt. kemudian ditetapkan Ibnu Taimiyah kemudian sebagai Dzat yang bertempat dan memiliki hakikat jawarih (anggota tubuh) dengan hakikatnya sendiri, bukan seperti jawarih makhluknya, sebagaimana dikampanyekan kemudian oleh Imam Wahabi; Muhammad bin Abdul Wahab.
Baca: Download PDF Buku Ibnu Hazm: Imam Fiqih, Folosof dan Sastrawan Abad ke-4 H
Imam Asy'ari tidak pernah meyakini seperti apa yang diyakini kalangan salafi wahabi ini. Sayangnya, di Indonesia, Kitab Al-Ibanah an Ushulid Diyanah ini tidak lebih populer daripada kitab Ashab Asya'irah lainnya seperti Aqidatul Awam, Tijan Darori atau Jauharatut Tauhid. Akibatnya, banyak kalangan santri yang tidak mengenal ide-ide orisinil Imam Tauhid Ahlussunnah wal Jama'ah itu.
Saya selesai membaca PDF Al-Ibanah pada 30 Maret 2020. Alhamdulillah. Bila Anda ingin mendownloadnya, silakan langsung klik link download di bawah postingan ini, via Google Drive. [badriologi.com]