Visi dan Misi Calon Ketua Ansor Jepara 2021-2025. Foto: badriologi.com. |
Oleh M. Abdullah Badri
ASET Ansor banyak kok. Mulai kader hingga faktor ideologisnya sangat unik, asyik, mbedani, medheni, dan selalu disorot meskipun diam. Diam saja disorot, apalagi bergoyang. Maka, Ansor harus bisa kondang di banyak kandang. Bagaimana caranya?
Pertama, penguatan ekonomi berbasis UMKM perlu digalakkan. Tiap ranting di Jepara diharapkan supaya membuat usaha sendiri, yang produknya nanti dibeli oleh Ansor Cabang dan dijual lewat pusat marketing berbasis Marketplace. Darimana modal awal membuat UMKM Centre ini? Pasti ada.
Hasil market dikembalikan kepada ranting dengan bentuk pendanaan program yang sudah disiapkan panduannya oleh Ansor Cabang. Jadi, pihak Ansor Cabang tidak melulu hanya menginstruksi, mengimbau atau menghadiri undangan di ranting, tapi juga membantu pendanaan giatnya. Ya dari hasil share UMKM Centre itu. (Ngene iki loh sing jengene ngrumati).
Baca: Calon Ketua Ansor Ideal di Jepara Menurut Saya
Agar kondang secara ekonomi, dinas-dinas terkait harus diundang mengisi pelatihan UMKM atau Marketing Online berbasis Marketplace. Mereka butuh kerjasama dengan komunitas besar seperti Ansor Jepara. Saya yakin itu.
Kedua, ngaji MDS Rijalul Ansor (MDS RA) tingkatan ranting harus terkoneksi dan terkonsep dari Cabang. Agar kondang, Ansor Cabang harus memfasilitasi adanya tema ngaji kebangsaan rutin dwi mingguan bernama Dauroh Aswaja beserta judul kitab-kitab yang dikaji.
Bila ranting membutuhkan pengayaan wawasan terkait tema ngaji dan penguasaan kitab kuning aswaja seperti Kawakibul Lama'ah, Mafahim Yajib An-Tushohah dll., MDS RA menyelenggarakan Dirosah Ula, yang targetnya jelas: untuk mendidik pemateri di ranting. Jadi, tidak asal selesai tanpa tindak lanjut.
Bila rutinan ini berjalan, kader Ansor yang awam di ranting sekalipun akan cerdas menyikapi fenomena keaswajaan dan kebangsaan yang membuat banyak kader minder, katut angin, nggilani (karena melawan kawan sendiri) saat menghadapi guncangan politik dan ideologi di media sosial dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Ketiga, untuk menunjang ngaji, manajemen pengelolaan media harus digalakkan dengan konsep yang terkoneksi dengan program ngaji di MDS RA. Caranya, Ansor Cabang Cabang membuat pelatihan media anti radikalisme yang menyertakan kader ranting. Tujuannya, mereka bisa menulis laporan kegiatan sekaligus syiar digital video.
Selain itu, agar kondang, Ansor Cabang membuat Podcast khusus di Youtube Channel. Bukan hanya berisi konten ngaji, tapi juga dialog dengan narasumber, yang produknya bisa ditonton jutaan pemirsa bila narasumbernya sangat kondang di bidangnya. Bukan tidak mungkin, narasumber Podcast adalah kader ranting yang siap mengisi secara rutin. Ini ada penghasilan ekonomisnya loh yaw, dan bisa dibuat pendanaan program lain.
Baca: Empat Dagangan Penting Calon Ketua Ansor Jepara
Keempat, Banser harus mendapatkan tugas khusus pantau gerakan syadz (menyimpang) di Jepara. Ini penting karena di Jepara, gangguan ideologi aswaja dan kebangsaan tidak terdeteksi secara detail. Bila tiap ranting ada banyak anggota Banser yang terampil melaporkan giat massa yang harus dibimbing, pihak Ansor Cabang tidak perlu repot menjalin kerjasama dengan Polri dan TNI serta Kejaksaan untuk menindak. Ini serius dan penting.
Kelima, agar kondang di kandang massa grass root, Ansor ranting disediakan konsep kegiatan sosial dari Cabang yang sumber dananya diambil dari Gerakan Koin Ansor masing-masing (bagi wilayah yang LazisNU-nya belum berjalan). Dari dana ini, secara periodik mereka bisa bagi-bagi bantuan sosial kepada masyarakat tidak mampu atau yang terkena musibah.
Saya sudah mendiskusikan semua poin di atas bersama Calon Ketua GP. Ansor Jepara 2021-2025, Muhammad Ahnafuddin S.Fil.I. Maka, saya bersama dia sampai berhasil. Bila Ansor Jepara ingin kondang, tagih semua visi dan misinya ke dia. Jangan ke saya. Hahaha. [badriologi.com]