Ilustrasi harapan Risalah Konfercabiyah Al-Adabiyah. Foto: istimewa. |
Oleh M. Abdullah Badri
ππππ πππππ GP. Ansor Jepara ke-13 selesai. Masalah belum kelar. Hingga tulisan ini saya buat pada Kamis Subuh, 30 September 2021, negosiasi masih buntu. Andai keputusan tangan besi dipakai, yang meleleh karena panas adalah bawahan ―sampai ranting. πππ’π πππππ¦π?
Risalah ini saya susun untuk para kandidat yang saya anggap masih memiliki niat tulus berkhidmah di NU. Dalam Kitab π΄π-π»ππππ, Syaikh Ahmad bin Atha'illah menulis,
Ω Ω ΨΉΩΨ§Ω Ψ§Ψͺ Ψ§ΩΨ₯ΨΉΨͺΩ Ψ§Ψ― ΨΉΩΩ Ψ§ΩΨΉΩ Ω ΩُΩΨ΅Ψ§Ω Ψ§ΩΨ±Ψ¬Ψ§Ψ‘ ΨΉΩΨ― ΩΨ¬ΩΨ― Ψ§ΩΨ²َΩَΩ
"ππππππ π’π ππππππ ππππ ππππ πππππ ππ‘ππ π π’ππ‘π’ ππππ πππππβ π‘πππππππ ππ¦π βππππππ πππ‘πππ ππππππ ππ‘".
Beliau juga menulis hikmah begini,
Ψ³َΩَΨ§Ψ¨ِΩ Ψ§ΩΩِΩ َΩ ΩΨ§ ΨͺَΨْΨ±ِΩ Ψ£Ψ³ْΩَΨ§Ψ±َ Ψ§ΩΨ£ΩΨ―َΨ§Ψ±
"ππππππππ‘ ππ’πππ π‘ππ ππππ πππ π ππππππππ π‘ππππ-π‘ππππ π‘πππππ".
Dua hikmah di atas saya pikir sudah bisa dijadikan sebagai bahan renungan atas korsleting hasil Konfercab GP. Ansor Jepara. Ditambah satu lagi,
Ψ£Ψ±ِΨْ ΩΩΨ³َΩ Ω Ω Ψ§ΩΨͺΨ―Ψ¨ΩΨ±. ΩΩ Ψ§ ΩΨ§Ω Ψ¨Ω ΨΊΩΨ±ُΩ ΨΉΩΩ ΩΨ§ ΨͺΩΩ Ψ¨Ω ΩΩΩΨ³Ω
"πΌπ π‘ππβππ‘πππππβ ππππππ’ (ππππππππ πππ’) ππππ ππππππ‘π’π ππππ π ππππππ. π΄ππ π¦πππ π π’ππβ ππππππππππ πππβ πππ¦ππ, ππππππ πππ’ ππππ ππππ ππ ππππππ’".
Agar mudah dipahami, tiga hikmah dari Syaikh Ibnu Atha'illah di atas saya risalahkan secara kontekstual seperti ini:
Katakanlah, misi untuk mencalonkan diri sebagai ketua adalah bagian dari βππππ (cita juang) yang π ππ€ππππ (sangat tinggi). Jalan untuk mencapainya adalah dengan menjadi kandidat. Inilah yang bisa disebut sebagai "amal", seperti istilah dalam π΄π-π»ππππ itu. Baca: "Deadlock Adab" dalam Konfercab Ansor Jepara 2021.
Syarat amal menurut π»ππππ adalah tidak bersandar kecuali kepada Allah. Semua amal harus menuju πΏπ πΌππβπ πΌππππ΄πππβ. Secara syariat, kita disuruh beramal, tapi ada syarat harus lepas darinya. Mengapa? Karena semua bentuk semangat, dengan cara apapun kita meraihnya, halal maupun haram, tidak akan bisa menumbangkan dinding ketentuan Allah (takdir).
Qadla' (keputusan) Konfercab sudah terjadi. Mau pakai π ππ€ππππ apapun, bila Allah menghendaki salah satu kandidat menjadi ketua nantinya, bentuk ikhtiar apapun tak akan bisa menembus ππ π€ππππ πππππ (tirai-tirai takdir). Maka, istirahatkanlah diri kita dari upaya mengatur diri sendiri (π‘πππππ), apalagi mempermainkan orang lain untuk menuruti π ππ€ππππ kita. ππππ π’ππ πππ π πππβ.
Apa tanda tulus sebuah π ππ€ππππ atas amal? Jawab saya: tidak mudah kecewa bila cita-cita tak sesuai kenyataan. Itulah salah satu alamat tidak ber-π'π‘ππππ ππππ ππππ (bersandar atas amal), seperti ditulis π»ππππ. Dalam ketulusan tak ada tuntut balas, apalagi merasa diri sebagai "πππ πβππππ’π πππβπ’", atas nama apapun, "πππ" maupun "π‘βππ". (QS. Al-A'raf: 12). Yang berhak menentukan "πβπππ πππβπ’", bukan "πππ" atau "βπ’π€π", tapi Allah semata. ππππ π’ππ, π€πππ ππβπππ β ππ’π€π πππππππ πππππ.
ππ’π¬ππ₯ππ‘ ππ¨π§πππ«ππππ’π²ππ‘
Dalam amal syariah politik kekuasaan (PD/PRT atau apapun namanya), koalisi biasanya terjadi sebelum kompetisi dimulai, bukan setelahnya. Pada tahapan inilah negosiasi masih bisa diπ€ππππ-π€ππππ.
Sementara itu, syariah orang yang bersedia gabung dalam aliansi "janji bersama" adalah mengamalkan isi kesepakatan. Bila tidak, per(ππππ)an lah yang akan mencatatnya sebagai noktah. Meski begitu, ΩَΨ§ΩΩَّΩُ ΨΊَΩُΩΨ±ٌ ΨَΩِΩΩ ٌ - π΄πππβ ππβπ ππππππππ’π ππππ π΄πππ π·ππππππππ. (QS. Al-Baqarah: 225).
Baca: Konfercab Ansor Jepara dan Blumbang Amoh NU
Tengoklah sirah Rasulullah Saw saat masih di Makkah (sebelum hijrah). Beliau mendapatkan keamanan fisik karena "mawali" (pelindung) utama beliau, Abu Thalib ―π΄πππππ‘π πππππβ π πππ‘ ππ‘π’― berhasil menjalin pakta integritas antar πβπππ (koalisi antar suku) yang tegas memerintahkan semua anggota berkomitmen dengan isi kesepakatan. Sanksinya, bila Muhammad diserang, perang antar πβππππ/πβπππ mulai berkobar sah.
Dalam tubuh GP. Ansor, pimpinan adalah "mawali" penengah korsleting Konfercab. Saya sebut mereka sebagai "liyan", yang masuk dalam πππ€π’β ΩΩ Ψ§ ΩΨ§Ω Ψ¨Ω ΨΊΩΨ±ُΩ ΨΉΩΩ ΩΨ§ ΨͺΩΩ Ψ¨Ω ΩΩΩΨ³Ω (πππ π¦πππ π π’ππβ ππππππππππ πππβ πππ¦ππ, ππππππ πππ’ ππππ ππππ ππ ππππππ’).
Mengapa? Karena peran mereka sangat dibutuhkan saat ΩُΨ¬ُΩْΨ―ُ Ψ§ΩΨ²َΩَΩ terjadi dalam kontestasi Konfercab atau bentuk "pilu membiru" lainnya. Inilah per(ππππ)an.
Koalisi setelah kompetisi bisa dibenarkan bila dijalin kembali dalam rangka menegakkan integritas bersama dan demi menjaga ππ‘π‘πβππ (persatuan), bukan untuk mendikte demi "πππ".
Baca: Siapa Sih yang "Berpenyakit" Ain?
Saya pikir, hal itu harus terjadi jika antar kandidat tidak Ψ₯ΨΉΨͺΩ Ψ§Ψ― ΨΉΩΩ Ψ§ΩΨΉΩ Ω dan merenungi makna Ψ£Ψ±ِΨْ ΩΩΨ³َΩ Ω Ω Ψ§ΩΨͺΨ―Ψ¨ΩΨ±. Tolonglah, jangan kalian bunuh tugas penegah, atas nama Ψ³َΩَΨ§Ψ¨ِΩ apapun! Mau sampai kapan? [badriologi.com]
Keterangan:
Esai ini pertama kali dimuat penulis di akun Facebook pribadi pada Rabu, 30 September 2021 (5 hari setelah Konfercab Ansor Jepara digelar).