What, Habib Galon Ngaku Dididik Langsung oleh Nabi Khidzir? -->
Cari Judul Esai

Advertisement

What, Habib Galon Ngaku Dididik Langsung oleh Nabi Khidzir?

M Abdullah Badri
Minggu, 13 Oktober 2024
Flashdisk Ebook Islami

Jual Kacamata Minus
teks sholawat fulus penarik pohon uang
Status shalawat fulus. Foto: Abdalla Badri.


Oleh M. Abdullah Badri


SUATU kali, sekitar 15 tahun lalu, grup rebana pimpinan salah kiai muda di Jepara mendapatkan undangan walimatus tasmiyah keluarga bahagia. Di tengah mahallul qiyam berlangsung, tiba-tiba ada habib bukan asli Jepara yang datang dan langsung njambak (rebut) mic sang vokalis.


Dia tidak tidak tahu kalau "perampok" mahallul qiyam itu adalah habib, yang kemudian dia sebut sebagai habib galon. Tanpa nduwe rai, setelah njambak mic, dia ambil alih menjadi pemimpin mahallul qiyam tak diundang. Secara fiqih, posisi ngerampok mic bisa jatuh pada hukum haram. Minimal makruh lah. Imam shalat maktubah yang tidak dikehendaki makmum saja bisa jatuh haram. 


Usai acara, habib galon bilang begini ke teman saya itu, "jika maulid dipimpin orang ajam, Rasulullah tidak mau hadir. Tapi, jika yang mimpin adalah habib, Nabi pasti hadir walau ia tidak lancar membaca". Innalillah. Betapa pedenya dia. Setelah sabotase mic, masih jual nama Rasulullah. 


Bahkan, dia menambahi kalimat menggelikan, "habib-habib seperti saya ini yang mendidik langsung adalah Nabi Khidzir". Na'udzubillah. Jual nama Ndoro Khidzir juga. Andai aku di sana, tak kaplok ngenggon. Kelakuan narsis bathil begitu kok masih jualan nama Kanjeng Nabi dan Nabi Khidzir. 


Salah seorang ketua Ansor ranting juga geli melihat habib yang sama (galon) dalam sebuah pengajian. Datang terlambat jelang tengah malam tapi dia langsung nayak-nayak ke atas panggung dengan pakaian nyentrik cenderung syuhroh (bisa dihukumi haram bila niatnya supaya berbeda dengan liyan), dan langsung ngoyok mic sambil bilang "tutuk ndi iki maulide". Pedot tenan kan adabe!


Gara-gara habib galon yang tak beradab itu, acara maulid berakhir tidak nyaman bagi semuanya. Muspro. Benar pepatah Arab yang menyatakan, man laisal adab, kadz-dhubab (wong ra sopan, ibarat laler). Tidak ada orang yang suka melihat lalat menghinggap di makanan. Biar makanan menjadi aman, lalat biasanya diceplek atau digusah (diusir).


Pada September 2024 lalu, saya juga dengar ada habib yang malu melihat dzubab-dzubab habib bocil (sesama Yamani) yang lewat di depan orangtua dan kiai-kiai dengan seenak jidat. Seolah koyo ndorone kiai-kiai. 


Ngabul 4 November 2024 terpantau. Bila habib galon masih terus nyebar amplop, saya siap nyuwek-nyuwek surate nek tutuk omah. Tak obong. Kirimen nek wani!


Tindakan saya ini mendapatkan dukungan penuh dari Ketua Rabithah Alawiyah (RA) Jepara, Habib Ali. Lewat VC, tadi malam beliau mengucapkan terimakasih langsung atas kritikan saya ke Habib Umar Al-Jufri, yang memang sudah sulit diingatkan. Sangat merisaukan.


Bagi yang belum tahu amalan majelis fulus, silakan lihat video di bawah ini. Dengarkan, ada nama Allah Al-Quddus yang dijadikan nida' datangnya fulus, bukan untuk jannah Firadus. Serendah itukah ghayah hayat (tujuah hidup) pengamal jama'ah majelis fulus? [badriologi.com]



Keterangan:

Esai ini pertama tayang di akun Facebook pribadi Abdalla Badri pada 11 Oktober 2024 merupakan lanjutan esai berjudul: Majelis Fulus yang Justru Tarik Fulus. Lanjutan esainya berjudul: Maulid Fulus Batal di Ngabul dan Pindah ke Troso.

Flashdisk Ribuan Kitab PDF

close
Iklan Flashdisk Gus Baha