Ndawir Akut Syafiq "Idrus" Gedabrus -->
Cari Judul Esai

Advertisement

Ndawir Akut Syafiq "Idrus" Gedabrus

M Abdullah Badri
Minggu, 29 Desember 2024
Flashdisk Ebook Islami

Jual Kacamata Minus
foto syafiq idrus mayong jepara
Wajah Syafiq. Foto: dokumen.


Oleh M. Abdullah Badri


NAMANYA Syafiq. Aslinya Tegal. Lain kali, ngaku dari Cirebon. Istrinya dua. Salah satu mantan mertuanya bernama Farhah, Mayong. Punya mantan ipar bernama Husain. 


Sejak 2007, dia tinggal di Jepara. Sekarang mukim di Ngroto, Mayong, Jepara. Kepada banyak orang, dia mengaku bermarga Idrus. Begitu pula 9 saudaranya. Infonya, pengakuan marganya itu gedabrus. Alias dobol mukiyo.


Syafiq tercatat suka jualan tasbih bejibun dengan harga jumbo. Meski dia mengaku ke saya tidak memakai metode paksa, tapi, fakta di lapangan, dia diketahui sok nggaya nyabdo-nyabdo elek. Termasuk kepada para santri beserta kiainya di Winong, Pati, yang disabdo ilmu tidak manfaat bila tidak beli barangnya. Pernah ndawir pula ke daerah Pucakwangi, Pati. Ya. Wilayah ndawirnya tidak hanya di Jepara.


Di Bugel, Kedung, Jepara, dia pernah menunggu pengasuh pesantren yang sedang ngajar hanya demi mendawirkan tasbihnya. Harga terakhirnya lumayan, 30K per tasbih. Tentu saja bila dipaksa membeli ratusan, calon korban merasa berat. Modelnya memang maksa dan nyabda. Ada yang kena ratusan hingga jutaan rupe.


Jack, orang Troso, pernah kena duajete. Putra pengasuh Ponpes Amtsilati juga pernah ditarget, dan kena 2-3 jete dari tawaran awal 500an tasbih senilai 10 jete. Diancam neraka, dia takut dan akhirnya titip sedekah saja. Sepertinya, Syafiq memang menyasar kiai dan pemilik ponpes. Maklum, ngaku kabib je. Putune sopo leh!


Saya sudah memperingatkan Syafiq via WA dan telpon agar menghentikan jualannya dengan sistem ndawir setengah mekso. Jualan saja lah di pasar atau di market online. Mendatangi rumah orang tak dikenal untuk menawarkan barang yang sedang tidak dia cari adalah haram. Ora bakal barokah. Hukum ini berlaku pula untuk sistem MLM. Jualan barang ke orang yang tidak butuh, fa-huwa dhalim.


Saya juga sudah melaporkan kesah ini ke pihak RA Jepara supaya di-gas. Bila tidak, terpaksa tayang lah agenda tulisan ini. Beserta fotonya.


Kepada pembaca, bila Syafiq Al-Mudawwir (bos ndawir) tiba-tiba mak bedunduk datang ke rumah Anda, saya saran supaya memperkenalkan diri dengan nama non masyhur. Biar tidak dipakai alat gedabrus di tempat ndawir lainnya. Nama Balekambang bisa dijadikan bukti.


Pada 13 November 2024, dia mengaku ke saya sebagai pengajar di Balekambang. Namun, setelah saya cek ke pihak madrasah, ternyata dia sudah keluar sebagai pengajar di sana sejak tiga tahun lalu. Nggedabrus tenan, kan?


Simpan fotonya yah. Biar kalian bisa menyapanya di jalan, dan tawari sedekah. Pasti dia mau. Buktine wis kakean. [badriologi.com]


Keterangan:

Tulisan ini pertama kali dimuat di akun Facebook pribadi penulis pada 14 November 2024.

 

Flashdisk Ribuan Kitab PDF

close
Iklan Flashdisk Gus Baha