Sejarah Makam yang Mistis Membuat Akal Korsleting -->
Cari Judul Esai

Advertisement

Sejarah Makam yang Mistis Membuat Akal Korsleting

M Abdullah Badri
Sabtu, 04 Januari 2025
Flashdisk Ebook Islami

Jual Kacamata Minus
silsilah as-syaibani yang banyak kejanggalan
Sertifikat silsilah Mbah Sabilan yang patut diragukan.


Oleh M. Abdullah Badri


TIDAK semua leluhur desa yang dipundi-pundi (dimuliakan) itu berkaitan dengan kekuasaan. Jangan menarasikan sejarah mereka sebagai putra raja, bila nyatanya, makam mereka ada di dekat rawa, di makam umum atau sejenisnya. Seringkali letak makam bisa mengindikasikan status sosialnya di masa hidup. 


Mbah Ma'ruf Ali Tanggul Tlare misalnya, makamnya terletak di tengah area sawah. Anehnya, ada orang luar kota (Kediri) yang mengaku tahu sejarahnya dan mengatakan kalau dia adalah cucu Ratu Shima. Sejak kapan turunan raja dimakamkan di pinggir laut dan rawa? Ngino iku.  


Kisahnya juga bikin kepala senut-senut, penuh mistis, tak ada nilai keimanan dan ketaqwaan. Apa mungkin anak manusia dilahirkan oleh ular, seperti diceritakan kepada warga Tanggul Tlare? 


Adapula kronologi sejarah leluhur yang dinarasikan saling bertentangan masa hidup. Mbah Hasan Wiso Bugel misalnya. Oleh orang Sukorejo yang mengaku embah, dia disebut sebagai guru Mbah Mangun Sejati. Pernah bertemu dengan Joko Tingkir pula, dan berkawan dengan Bagus Citro Mataram, Wanusobo. Ayo ditracking!


Joko Tingkir hidup di abad 16. Menurut data Pemdes Wanusobo, Bagus Citro adalah salah satu pasukan Diponegoro (hidup di pertengahan abad 19). Sementara itu Mbah Hasan Wiso hidup di akhir abad ke-19. Ini bisa dilacak dari silsilah keturunannya sekarang yang baru ada di urutan ke-6 atau ke-7. Kalau Mbah Hasan Wiso hidup di zaman Joko Tingkir, harusnya, keturunan sekarang ada di urutan ke-13, 14, 15.


Pertanyaan, rasionalkah orang yang hidup di abad 19 bertemu dengan yang hidup di abad ke-16? Utekmu korslet, ndoro! 


Begitulah bila narasi sejarah hanya dibangun dengan ngepas-ngepaske. Mumet. Sama mumetnya ketika saya membaca kronologi sejarah Mbah Sabilan Demaan versi orang-orang luar kota, yang mengaku cucunya (semoga saja iya) dan lalu dimarga dengan As-Syaibani. Katanya, dia diutus Turki Ottoman, untuk dakwah ke Nusantara. 


Uniknya, dia dikatakan ahli mengukir kayu (sejak kapan wong Arab ahli ngukir kayu?). Setelah jalan-jalan dulu ke Mesir, Turki dan Sumatra, dia ke Jawa. Dalam perjalanan laut, dia pingsan dan ditahan Raja Jin Natas Angin yang penduduknya perempuan semua. Mau dijadikan suami oleh ratu, Mbah Sabilan emoh dan akibatnya, dia ditahan. Lalu dia dipaksa buat istana ukiran agar bebas. Dibekali alat ukir, ditaruh di batu bobot. Itulah yang dibawa sampai Demaan. Uwaneh tenin. Mistis bloko sutho iki. 


Dalam narasi tersebut, nilai dakwah Mbah Sabilan hanya diulas sekilas. Katanya, dakwahnya dibilang unik, sing kepiye unike? Tidak ada penjelasan kecuali unik dalam mengajari ngukir (Mana buktinya? Mantingan? Wah, kesetrum utekku). Setahuku, yang mengajari ngukir wong Jeporo adalah orang-orang Cina. Bukan orang orang dari Hijaz. Sing nggenah, ah. 


Katanya lagi, ini terjadi zaman Untung Suropati (melawan Belanda 1685-1708) dan pernah dimintai tolong oleh Raja Tirtayasa (berkuasa di Banten 1651-1683). Tahune wis bedo. Ah mboh, mumet. Apakah semua narasi ini disebut tsiqoh dan kisah lainnya tidak mengandung kebenaran sama sekali? 


Itu hanya sedikit narasi mistis Mbah Sabilan yang membuat akal korsleting. Lain itu, masih banyak sekali kejanggalan sejarah baru Mbah Sabilan versi As-Syaibani itu, yang di tahun 2016, belum ada. Itu versi sejarah yang muncul sejak ada kelompok luar kota Jepara yang mengaku sebagai cucu (mugo-mugo wae bener).  


Di makam Mbah Sabilan sekarang, terpasang sertifikat silsilahnya ke atas. Tapi, dari teksnya yang berbahasa Arab, ketikan Nahwu-Shorofnya kacau. Cek saja di atas postingan ini. 


Kata mereka, narasi Mbah Sabilan yang saya tulis kemarin adalah salah besar. Dan minta hapus. Ya engko sik. Tanding fakta dulu. Pembaca lebih kuasa menilai mana yang lebih rasional dan mana yang membuat kesetrum akal. Baca: Jejak Mbah Sabilan Demaan Jepara (Sayyid asal Hijaz yang Lari dari Misi Belanda).


Di Jepara, kisah mistis bombastis wali-wali Jepara banyak beredar. Mistis karepmu, tapi mbok yo shohib makam diposisikan sebagai manusia sewajarnya. 


Tidak selamanya wali itu sakti mandraguna, ikut perang, dan dekat kekuasaan. Sitik-sitik cedak rojo. Hawane kok wali Paidi tok sing ora ngono. Waras-waras yah! [badriologi.com]


Flashdisk Ribuan Kitab PDF

close
Iklan Flashdisk Gus Baha