![]() |
Cerbung Raden Munafiq: Chapter - 03. |
Oleh M. Abdullah Badri
RADEN adalah yang paling munafiq diantara pelaku. Dialah yang paling bermuka manis di depan target. Tetangga terdekat target dan sekaligus paling dekat dengan target pula.
Raden sering menawarkan bantuan kepada target hanya sebagai kamuflase durja hatinya, paling wani silit tapi ora wani rai. Sementara Badin dan Pak Lek hanya ela-elu (mengikuti saja). Satu hal yang menyamakan mereka, yakni: suka merusuh di mana tempat berpijak.
Selain itu, Raden adalah eksekutor mantra yang sudah dibeli puluhan juta. Dia sepertinya paling licik, paling becek dan paling benci dengan target. Tanpa Raden, wirid mantra Jawa yang dibeli tidak berpengaruh apa-apa.
Sejak target tidak bisa berak dan kencing November lalu, Raden agak kendor melakukan serangan wirid mantra Jawa dari Pacitan itu. Pada saat yang sama, target memang tidak melakukan gerakan apapun yang merugikan mereka atau yang mereka benci. Jadi, kendornya Raden bisa dipahami.
Entah setan apa yang merasukinya, pada akhir Januari, Raden seolah bersemangat menyerang target. Dukun Pacitan dikontak Raden lagi untuk menambah kemanjuran mantranya setelah tidak mempan berminggu-minggu. Hanya berubah ledakan dan lindu kecil saja.
Terpaksa, mereka ke Pacitan. Di sana, khodam mantra diubah dukun menjadi angsa gaib. Tapi, mereka dibekali kertas berisi tulisan, dimana mereka harus menggodoknya terlebih dulu ke dalam air mendidih sebelum dikirim kepada target.
Raden berperan sebagai eksekutor. Tanpa merapal mantra, kini dia memiliki media serangan ke target, yakni angsa gaib. Menurut penglihatan gaib, angsa-angsa ini membawa batu di paruhnya untuk ditancapkan ke alat vital target. Biar tidak bisa berak dan kencing.
Raden dkk juga dibekali dukun sebuah batu yang sudah dibungkus dedaunan aneh. Raden menaruhnya di kayu usuk yang kebetulan bolong, tepat di bawah genteng depan pintu rumah target. Sejak saat inilah, target ambruk tanpa sebab. Target mengalami sakit tak terperi di sekitar dubur dan alat vitalnya.
Sehabis shalat Ashar pada awal Februari, sepulangnya dari Haflah Akhirus Sanah di Kediri, target mengeluh kesakitan. Kata gurunya, sakit yang tiba-tiba datang tanpa sebab sangat mungkin termasuk sihir.
Raden berhasil. Hal yang selama ini dia harapkan sudah dialami target dengan sempurna. Kemunafikan memang bisa merusak tatanan dunia. [badriologi.com]
Baca:
- Chapter 01: Agar Target Tak Bisa Berak dan Kencing
- Chapter 02: Wani Silit Ra Wani Rai
Bersambung ke Chapter 04...
