 |
| Cerbung Raden Munafiq Chapter - 04 |
Oleh M. Abdullah Badri
SEBELUM benar-benar ambruk dan tidak kuat menahan sakit, telinga istri target sering mendengar sekelompok suara angsa di sekitar rumahnya tiap malam. Tidak sering terjadi, tapi cukup mengganggu keluarga.
Sesuai harapan Raden dkk, alat vital target berhasil disumpal batu bawaan angsa-angsa gaib itu. Target mengeluh tak bisa berak. Kalaupun bisa, selalu disertai darah. Saat kencing pun terasa amat sakit. Ngaji rutin yang biasa digelar target pun terpaksa dihentikan. Dia tidak bisa berjalan normal.
Dikira ambeyen, target mengundang tukang pijat. Sekali pijat, ambeyen ambyar. Alhamdulillah. Anehnya, dua hari kemudian, testis target tiba-tiba membesar segede buah pir. Tukang pijat diundang lagi. Kali ini, si tukang pijat menyarankan target supaya membawa ke rumah sakit. Dia tidak paham penyakit ini.
Target harus segera dibawa ke dokter sesuai saran tukang pijat. Namun, adik-adiknya yang tahu bahwa penyakit target adalah sihir, mereka tidak menyarankan ke dokter. Alasannya, bila dioperasi, percuma. Mereka hanya bilang: sabar, ikhlash, tidak ada apa-apa.
Tapi, karena sakit tak terperi, target memaksa saudara-saudaranya itu membawanya ke rumah sakit. Dia marah.
"Kalian tidak tahu bagaimana rasa sakit yang aku alami. Kalian minta sabar, aku sudah di puncak kesabaran dan ikhlash. Jika kalian menganggap sakitku tidak bahaya dan seolah tidak akan ada apa-apa, sungguh terlalu," ungkap target.
Akhirnya, dengan tergopoh, target di bawa ke rumah sakit. Kata dokter, di sekitar dubur target, ada nanah yang harus dikeluarkan. Inilah yang disebut racun oleh tukang pijet ambeyen, sebelumnya. Kata dokter lagi, penyakit target akibat tidak suka bersih-bersih usai berak.
Alasan dokter dibantah target. Bersih-bersih dengan air usai istinjak sudah biasa dilakukan oleh target. Masak dianggap kemproh (jorok). Maka, betul, ini sihir dari mantra angsa gaib yang dirapal oleh Raden. [badriologi.com]
Baca:
- Chapter 01: Agar Target Tak Bisa Berak dan Kencing
- Chapter 02: Wani Silit Ra Wani Rai
- Chapter 03: Raden Paling Munafiq
Bersambung ke Chapter 05...
