![]() |
Cover Buku Datuk Jokosari Ngabul, Jepara. |
Oleh M. Abdullah Badri
MENGAITKAN saya sakit dengan terbitnya Buku "Jejak dan Kisah Datuk Jokosari Ngabul" adalah keliru dan semprul. Walaupun saya sakit dan waktunya berdekatan dengan datangnya buku dari percetakan, sakit saya tidak terkait dengan isi buku. Sembrono wae, le!
Setelah nisfu Sya'ban, ada nomor misterius yang mengirim WA ke orang-orang Ngabul terkait buku, dimana si pengirim meminta komentar tentang pendapat saya di buku bahwa lokasi makam Datuk Jokosari adalah petilasan. Bukan kuburan asli.
Barangkali, yang berbeda dari orang awam adalah pendapat saya tentang petilasan makam Datuk Jokosari. Karena sudah kadung disebut makam, seolah lokasi makam itu pasti kuburan. Padahal, pendapat saya ini bukan tanpa dasar logis, dan tentu saja, berbasis investigasi.
Bila ingin membaca dan membeli bukunya (60K), silakan, di rumah masih ada banyak. Ambil sendiri, atau kirim ekspedisi. Di buku, saya uraikan argumen saya tentang petilasan.
Lain kisah tentang Datuk Jokosari, saya sertakan pula kisah-kisah waliyullah lainnya yang pernah sezaman dengannya. Diantaranya:
- Kiai Jaka Samudra (Cumbring)
- Mbah Amiruddin (Potroyudan)
- Kiai Laduni (Karangkebagusan)
- Datuk Subuh (Sidi Gede)
- Ki Joko Tirto (Karimunjawa)
- Kiai Leseh (Banyumanis)
- Mbah Subandi (Banyumanis)
- Kiai Rohmat Hasyim/Sayyid Ustman (Mandalika)
- Kiai Bulus Karsono (Bulungan)
- Mbah (Viraj) Sartali (Mantingan)
Jadi, pembaca dari desa Mantingan, Potroyudan, Banyumanis, Karangkebagusan, Bulungan, Karimunjawa dan Mandalika, sangat perlu membaca Buku "Jejak dan Kisah Datuk Jokosari Ngabul".
![]() |
Daftar Isi (1) Buku Datuk Jokosari Ngabul. Foto: dok. pribadi. |
![]() |
Daftar Isi (2) Buku Datuk Jokosari Ngabul. Foto: dok. pribadi. |
Mbah Datuk Jokosari itu sayang dengan orang Ngabul. Tidak mungkin saya menulis buku tentang beliau, lalu dihajar dengan penyakit.
Saya tahu, sakit saya adalah sihir, dikirimi wong sejak Agustus atau Oktober 2024, dan tahu juga siapa pelakunya dan big bosnya. Dia seorang munafiq. Mbah Datuk Jokosari paling tidak suka orang munafiq (QS. Al-Baqarah 9-20). [badriologi.com]
