Cerbung: Wani Silit Ra Wani Rai -->
Cari Judul Esai

Advertisement

Cerbung: Wani Silit Ra Wani Rai

M Abdullah Badri
Sabtu, 19 April 2025
Flashdisk Ebook Islami

Jual Kacamata Minus
cerbung raden munafiq abdullah badri
Cerbung Raden Munafiq: Chapter - 02.


Oleh M. Abdullah Badri


BADIN, Raden maupun Pak Lek tidak tega harus menghabisi nyawa target mereka. Alasannya, selain masih saudara, mereka kenal dengan target dan terhitung tetangga desa maupun tetangga rumah. Apalagi Raden kadang ikut ngaji ke target. 


Baca: Cerbung Raden Munafiq Chapter 01 - Agar Target Tak Bisa Berak dan Kencing


Ya. Target adalah guru ngaji yang biasa menggelar rutinan ngaji kitab tiga kali dalam seminggu. Hanya saja, niat ngaji Raden tidak untuk menguatkan iman. Tapi menyusup untuk mencari informasi tentang politik dan lainnya ke target, dalam obrolan setelah ngaji. Lalu, laporan itu disetorkan ke Badin, atasan tidak resminya dan sekaligus bos Raden. 


Walaupun ikut jama'ah thariqah Syadziliyah, Raden sangat tidak suka jika target yang guru ngajinya itu berbeda pandangan dengannya. Terutama terkait Ba'alawi. Suatu kali, target pernah mengkritik tradisi ndawir para habib. Di depan target, dia manggut-manggut seolah meng-iyakan apa yang dikritik traget. 


Tapi, di belakang, dia ternyata mukibin akut yang melawan bukan dengan narasi dan tulisan, tapi dengan mantra tenung. Wataknya seperti Yahudi: Wani silit, ra wani rai. Seperti dalam Al-Baqarah ayat 14:


وَاِذَا لَقُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قَالُوْٓا اٰمَنَّاۚ وَاِذَا خَلَوْا اِلٰى شَيٰطِيْنِهِمْۙ قَالُوْٓا اِنَّا مَعَكُمْۙ اِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُوْنَ 


Terjemah:

Apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, “Kami telah beriman.” Akan tetapi apabila mereka menyendiri dengan setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya pengolok-olok.” (QS. Al-Baqarah: 14). 


Sebetulnya, target sudah berimbang mengkritik para penggugat nasab Ba'alawi juga. Tapi, bagi Raden, hal itu tidak cukup. Namanya juga mukibin akut. Ini hanya satu dari sekian sebab mengapa Badin dkk. tega mengganggu target hingga tak bisa berak dan kencing. Lain sebab terkait kritik target ke Ba'alawi ini, mungkin masih banyak.


Yang pasti, untuk menjadi munafiq, sebetulnya tidak perlu sebab. Munafiq sudah di nash Al-Qur'an sebagai mereka yang "wani silit ra wani rai", yang: fi qulubihim maradhun (di hatinya ada penyakit). Jadi, tanpa sebab, menjadi munafiq sangat mungkin. Sejak dari hatinya, munafiq sudah berpenyakit tanpa ditenung sekalipun.  


Hanya saja, karena target masih terhitung saudara dan tetangga, para pelaku mungkin memilih "tegel larane, ra tegel nyawane" (tega membuat sakit dan tidak tega menghabisi nyawanya). Ya. Mereka tidak ingin targetnya mati, tapi sengsara selamanya. Justru, ini lebih kejam dari Yahudi Azkenazi. [badriologi.com]


Bersambung ke Chapter 3....   

Flashdisk Ribuan Kitab PDF

close
Iklan Flashdisk Gus Baha